Laman

Senin, 10 Maret 2014

Kotak Perkasa Futures,Manajemen resiko

KONTAK PERKASA FUTURES - Dalam dunia bisnis, pemilik modal terkuat dengan jaringan usaha yang sudah menyebar di berbagai negara sering dianggap sebagai pihak yang tak tersentuh. Kenyataannya, berbagai jenis usaha besar seperti jaringan toko pengecer, restoran cepat saji, toko pakaian dan sebagainya harus selalu rajin melakukanmanajemen resiko untuk mencegah agar mereka tidak rugi atau bahkan bangkrut. Usaha yang dilakukan bisa berupa strategi jangka panjang, jangka pendek hingga strategi yang dirumuskan secara cepat ketika menghadapi hambatan yang tiba-tiba.
Walaupun telah melakukan pengelolaan resiko, banyak perusahaan besar dunia yang masih bisa mengalami pailit bahkan kebangkrutan akibat berbagai sebab, termasuk hal-hal yang tidak bisa diperkirakan atau dicegah kedatangannya. Oleh karena itu, pengelolaan atau manajemen resiko yang baik merupakan hal yang wajib dilakukan oleh semua pengusaha, terutama terhadap berbagai faktor resiko.
Faktor Resiko dan Metode Manajemen Resiko Pengusaha
Setiap pengusaha menghadapi berbagai faktor resiko, namun secara umum, berbagai lembaga survey bisnis termasuk Aon Pic berhasil merumuskan berbagai faktor resiko yang dianggap paling tak diharapkan dan ditakuti oleh semua pengusaha, apapun jenisnya dan seberapapun kuatnya modalnya. Berikut dalah beberapa faktor resiko yang dimaksud serta langkah manajemen resiko yang sebaiknya diambil:
  • Persaingan yang Meningkat Pesat
Perkembangan dunia bisnis, ekonomi dan teknologi telah membuat berbagai perusahaan besar dunia mulai was-was terhadap kemunculan pesaing. Misalnya saja perusahaan Sosro yang harus bersaing dengan produsen teh botolan yang semakin banyak, atau KFC yang menghadapi persaingan dari berbagai waralaba ayam goreng yang mulai bermunculan. Manajemen resiko untuk menghadapi persaingan pun harus diterapkan secara berkelanjutan.
Sebagai contoh, Sosro mengembangkan varian teh botol dalam kotak, teh celup dan teh dengan sedikit gula. KFC pun rajin melakukan inovasi produk sekaligus mempertahankan rasa khas bumbu ayamnya untuk mempertahankan keunikannya.
  • Situasi Politik dan Keamanan yang Tak Menentu
Berbagai situasi yang sifatnya tak menentu seperti kerusuhan, pemboman, krisis energi dan bencana alam menjadi hal-hal yang paling ditakuti karena sifat mereka yang tak bisa diperkirakan. Walaupun sebuah usaha mungkin tak mendapat dampak langsung dari kejadian tersebut, pengusaha bisa saja mendapat imbasnya seperti penurunan omset. Jika pengusaha tak kunjung bisa pulih setelah peristiwa ini terjadi, perusahaan akan bangkrut dengan mudah.
Agar bisa bangkit kembali, perusahaan harus melakukan manajemen resiko berupa persiapan dana cadangan untuk situasi darurat serta perencanaan bisnis yang dimaksudkan untuk menangani keadaan darurat. Rencana ini harus didiskusikan bersama dewan korporat atau anggota eksekutif setiap tahun dan direvisi berdasarkan perkembangan dunia bisnis dan situasi keamanan.